Pasukan Pemukul Reaksi Cepat merupakan pasukan gabungan dari 3 matra yaitu angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara. termasuk didalamnya pasukan khusus yang ada didalam masing masing matra. memang pembentukan pasukan gabungan ini belum lama ( 1985 ) dan selama ini tidak begitu difungsikan secara jelas. hanya sebagai formasi yang baku dan bisa dikumpulkan jika dibutuhkan segera. namun semenjak tahun 2012, pasukan pemukul reaksi cepat benar benar ditajamkan fungsinya.
Semenjak pasukan gabungan ini diaktifkan menyebabkan pasukan ini menjadi gerombolan yang menyebalkan. itu pandangan sinis militer negara tetangga yang tidak menyukai pergerakan pasukan PPRC ini. begitu sinisnya Australia dengan menyebut pasukan gabungan ini sebagai gerombolan preman yang tidak memiliki sopan santun. bahkan Amerika sendiri meminta status PPRC di Papua tidak ditingkatkan menjadikan sebuah tanda tanya serius para pengamat militer.
Gerombolan PPRC memang layak ditakut karena seperti sistem kerja pasukan TNI yang senyap. seringkali PPRC sudah berada di suatu titik yang diprediksi akan terjadi infiltrasi dari pasukan musuh yang berniat mengobok obokg kedaulatan NKRI. hal ini pernah terjadi di perbatasan NTT dan Timor leste yang direncanakan terjadi kerusuhan dan penjarahan dengan memunculkan isu penganiayaan warga oleh pasukan penjaga perbatasan. hal ini memang situasi yang diskenario oleh tim provokator negara tetangga. namun dengan kesigapan PPRC maka rencana tersebut dapat dicegah dan tim provokator tersebut bisa ditumpas ( dalam arti sebenarnya-tembak mati ).
Dari kejadian inilah, Pasukan Pemukul Reaksi Cepat memperoleh julukan Gerombolan PPRC. sistem kerja taktis inilah yang menjadi patokan pembentukan pasukan reaksi cepat di negara lain. seperti di Eropa yang membentuk pasukan reaksi cepat pada tahun 2015. sedangkan negara tetangga lebih memilih menempatkan pasukan reaksi cepat asal amerika untuk menjaga kedaulatan negaranya dengan menempatkan di Darwin.
Satu pasukan khusus TNI saja sudah membuat jenderal militer negara lain garuk garuk kepala, apalagi jika semua pasukan khusus TNI digabungkan menjadi satu tim. adalah sangat sulit mencari kelemahan dari pasukan tersebut. karena dalam pertempuran di lapangan, penggunaan senjata canggih keluaran terbaru tidak terlalu bermanfaat karena skill dan pengalaman yang paling utama. seringkali cukup bermodalkan kamera nightvision dan belati saja, pasukan khusus sudah bisa melumpuhkan satu batalyon.
Pasukan pemukul reaksi cepat saat ini memiliki formasi pasukan setingkat divisi ( 9 batalyon ) dengan dipimpin seorang jenderal bintang satu. dan saat ini sudah dibentuk setingkat 4 batalyon sebagai cadangan PPRC. dengan jumlah yang begitu besar, tentu membuat negara lain merinding dan amerika pun akan berpikir 7 kali jika harus berhadapan dengan pasukan TNI. hal ini didasarkan kepada hasil latihan bersama yang seringkali saat dilaporkan ke mabes militer amerika menjadi sebuah laporan yang katanya tidak masuk logika.
Jika di ibaratkan, maka pasukan pemukul reaksi cepat adalah sebagai tim penjemput tamu. penempatan PPRC di tapal batas yang langsung berhubungan dengan wilayah internasional menjadikan nama PPRC selalu buruk dimata negara tetangga. hal ini sangat wajar karena mereka hidup diawasi 24 jam dan tidak bisa lagi bergerak bebas. negara tetangga mau ikut ikutan membuat pasukan rekasi cepat, tapi terkendala SDM nya yang tidak sesuai standar. untuk jadi pasukan standar TNI saja mereka kesulitan, apalagi jika harus membentuk pasukan khusus gabungan hingga beberapa batalyon, tentunya tidak bisa tercukupi SDM nya.
Itulah hebatnya pasukan Tentara Nasional Indonesia yang selalu membawa kebanggaan bangsa Indonesia. semakin dibenci oleh negara lain. itu tanda nya Tentara kita semakin menakutkan. memang sudah seharusnya gerombolan pasukan TNI menjadi hantu bagi para pengganggu kedaulatan. berani macam macam, sikat sampai habis. hidup TNI. jayalah Indonesia.