Desa Torire, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso yang hanya berjumlah 130 orang mendadak menjadi ramai dan lalu lintas kendaraan menjadi jamak. sangat berbeda dari tahun tahun sebelumnya. desa yang berbatasan langsung dengan pegunungan torire yang terkenal lebat serta medannya yang berat. pemilihan desa torire didasarkan kepada jarak terdekat dengan akses logistik untuk mensuplai kebutuhan pengepungan kelompok separatis santoso.
awal pengepungan yang berasal dari gabungan TNI dan Polri sebanyak 1000 personel dari kepolisian dan 100 personel dari satuan khusus TNI yang mengemban tugas melakukan pemetaan dan pengepungan terencana. proses pelumpuhan kelompok yang bergerak secara gerilya ini memang membutuhkan back up pasukan yang luar biasa besar agar semua akses suplai logistik ke kelompok santoso dan akses melarikan diri menjadi sempit.
apalagi dalam waktu dekat ini akan diturunkan personel tambahan yang saat ini pada bulan maret 2016 - april 2016 sedang melakukan latihan perang yang disesuaikan dengan medan yang akan dihadapi. sebanyak 2000 personel berbagai angkatan akan menjadi kekuatan baru yang menambah ketat pengepungan kelompok Abu Wardah yang didukung oleh Daeng Koro, desersir pasukan khusus TNI yang membuat pasukan gabungan sulit untuk menjebak kelompok ini.
pasukan khusus memang dilatih untuk siap disegala medan dan menguasai pelatihan khusus untuk survive dan penyerangan. sehingga dengan kehadiran daeng koro, mempersulit pengepungan pasukan gabungan. karena bagaimanapun daeng koro sudah memahami dapur strategi TNI dan tahu bagaimana cara menanganinya.
dengan kekuatan tersisa sebanyak 27 orang saja, merupakan posisi paling lemah dari kelompok Abu warda, ditambah lagi sulitnya akses logistik yang membuat harus memikirkan strategi khusus agar dapat bertahan dan mencari celah untuk keluar dari pengepungan. saat ini kelompok separatis ini menuju daerah pesisir dengan harapan dapat akses untuk menyeberang ke kepulauan sulu dan bergabung dengan kelompok separatis abu sayyaf di philipina.
jika dilihat dari sisi pelatihan merupakan salah satu mata pelajaran praktek lapangan yang bagus, selepas damainya provinsi Nangro Aceh. pada masa konfrontasi dengan Gerakan Aceh Merdeka, panyak pasukan dari TNI dan Polri yang diterjunkan untuk memperoleh penggemblengan yang matang dan hasilnya memang sangat bagus, dimana kualitas pasukan TNI terbaik untuk wilayah asia tenggara dan oceania, bahkan mengalahkan kemampuan pasukan Australia.