Rabu, 12 April 2017

kajian militer tentang pemindahan ibukota negara

ibukota negara artinya titik sentral dari keberlangsungan sebuah negara dan didalamnya mengemban 5 point yang sangat vital. yaitu sebagai pusat administrasi kenegaraan, pusat ideologi dan politik, pusat strategi militer dan keamanan negara, pusat roda pemerintahan dan pusat perkantoran pemimpin nasional. saat ini jakarta sedang menjalankan peran tersebut dan semua mengetahui bahwa jakarta sudah sangat tidak layak lagi untuk menanggung beban yang begitu beratnya. 









ditambah lagi jakarta juga sebagai pusat bisnis nasional yang menjadikan umur kelayakan sebuah kota metropolitan menjadi cepat usang. wilayah 650 km2 harus dijejali dengan 15 juta orang pada siang hari dan 10 juta orang pada malam hari, menjadikan jakarta kota tersibuk di asia pasifik. diprediksi 10 tahun lagi jakarta akan mengalami kekacauan aktifitas sosial. dimana kemacetan bertambah parah, jumlah penduduk meningkat 30 %, lingkungan hidup bertambah rusak. maka tidak heran jika diwacanakan kembali pemindahan ibukota negara dan pilihannya adalah luar jawa. karena di pulau jawa sendiri sudah sangat padat dimanapun lokasi nya. 




pilihan ibukota negara baru paling sering muncul berada di kalimantan tengah, meskipun banyak yang terfokus hanya di palangkaraya. dengan memiliki pesisir pantai yang landai dengan ombak relatif tenang sangat cocok untuk menjadi home base bagi angkatan laut yang bertugas menjaga ibukota negara dari potensi ancaman dari laut. selain itu lahan untuk pengembangan kota masih tersedia luas sehingga pembentukan bandara komersil dan bandara khusus akan mudah dibangun. dengan kontur tanah yang tidak berbukit memudahkan dalam penataan wilayah. cadangan air tawar juga melimpah. 







selain kalimantan tengah, pilihan lain yang bisa dipertimbangkan adalah sulawesi selatan dengan menggunakan wilayah yang berada di bagian paling dalam dari lengkungan teluk bone. pemilihan lokasi tersebut memang sangat ideal jika dilihat dari sisi militer. berada di sebut teluk yang sangat panjang dan kedalaman laut hingga 100 meter serta disisi terluar diapit oleh daratan yang berbukit. kemudian dengan supai air tawar dari danau poso yang melimpah mampu mencukupi kebutuhan air bersih ibukota negara. 




kedua lokasi tersebut tentu memiliki kelemahan, sebagai gambaran : 

- kalimantan tengah memiliki resiko pencemaran udara karena terbakarnya lahan gambut, proses sedimentasi dipesisir selatan kalimantan sangat tinggi, dibutuhkannya pembuatan jalan raya dengan struktur bagus karena tanahnya labil. 


- pesisir teluk bone berbukit sehingga menyulitkan dalam membangun tata kota, kondisi cuaca yang mudah berubah yang meningkatkan resiko turbulence penerbangan, lokasi ibukota menjadi terlalu ke timur. 







dari analisa pengamat militer maka tidak akan memilih lapangkaraya atau teluk bone, namun mempertimbangkan teluk sebangan sebagai ibukota negara yang baru dengan berbagai pertimbangan yang dapat dijabarkan sebagai beriut :

- berada di lengkungan teluk sebangan yang hanya memiliki muara sungai kecil dan bentangan daratan di tiap sisinya yang bisa menjadi benteng alami dari serangan udara dan laut. 


- menghadap laut jawa yang merupakan benteng kepulauan alami yang sangat sulit ditembus armada musuh. ada pulau jawa untuk menghadang serangan dari selatan, di utara ada daratan kalimantan yang maha luas. sedangkan ibukota negara menghadap laut jawa yang relatif dangkal sehingga menyulitkan kapal selam bermanuver. 


- potensi aneksasi malaysia timur ( sabah dan serawak ) mengingat kemerosotan ekonomi negara malaysia yang diprediksi akan masuk ke lobang krisis moneter disusul dengan krisis demokrasi. juga memudahkan kontrol geopolitik selat malaka dari sisi laut dan udara. 


- berpindahnya ibukota ke kalimantan tengah akan memicu migrasi dari pulau jawa dalam jumlah besar terutama pegawai pemmerintahan dan keluarganya. termasuk didalamnya perwakilan negara sahabat dalam kedutaan besar. 


- dengan membangun dari awal dan menciptakan kota, maka akan lebih mudah mengelola dan mengendalikan segala potensi keamanan dan ancaman. termasuk didalamnya demontrasi yang seringkali dilakukan dengan pengerahan massa besar besaran karena sumber daya manusia yang melimpah dimana kepadatan penduduk pulau jawa sangat tinggi. 


- mengurangi resiko kehilangan sumber daya alam karena kemacetan ( bahan bakar ) dan kepadatan penduduk ( air bersih ). juga memiliki lingkungan yang sehat dan polusi terkendali. selain itu potensi kerusakan bangunan karena gempa sangat kecil karena jarang terjadi di kalimantan. 







sebuah ibukota negara tidak hanya bicara tentang istana negara atau gedung parlemen dan juga pusat perkantoran pemerintahan. ibukota negara itu adalah lokomotif yang menjalankan roda pemerintahan dengan begitu bayaknya objek vital yang harus terjamin keamanannya dalam keseharian. seharusnya mulai saat ini dilakukan kajian serius mengenai lokasi ideal untuk dibangun menjadi ibukota pemerintahan dengan nama " kota garuda ". 



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...