Selasa, 11 April 2017

Diaspora potensi kekuatan ecofarming

Hanya India dan Tiongkok yang memiliki penyebaran penduduk hampir diseluruh negara di dunia. memang tidak selalu masih warga negara, namun asal usul keluarga besar mereka berasal dari kedua negara tersebut. dahulu banyak negara yang tidak melihat penyebaran diaspora sebagai potensi, baik dari sisi ekonomi maupun politik. bisa dilihat chiness food maupun indian food menjadi salah satu menu favorit orang eropa dan amerika. belum lagi banyaknya orang india dan tiongkok yang menjadi pemimpin di perusahaan besar. 



 



http://shop.aff-id.com/aff_c?offer_id=107&aff_id=4551



Indonesia memiliki potensi tersebut, tidak harus seperti eksudus yang dilakukan oleh orang spanyol ke negara jajahan sehingga hampir menghapus budaya lokal negara jajahan. ataupun sistem kolonial yang diadopsi inggris, jerman, belanda dan perancis. potensi diaspora Indonesia dapat terbentuk secara alami sesuai dengan penyebarannya. saat ini banyak orang indonesia di malaysia, singapura, hongkong, korea, taiwan, timur tengah dan berprofesi sebagai tenaga kerja kontrak. 




Diaspora dapat menjadi kekuatan ekonomi dimana komunikasi dengan keluarga besar dan update informasi mengenai potensi ekspor atas produk yang dihasilkan oleh warga indonesia dan dipasarkan dinegara tempat mereka tinggal. bentuk awalnya bisa berupa ekonomi kreatif seperti penjualan souvenir khas kebudayaan nusantara, makanan khas maupun konten teknologi seperti demam klakson telolet yang mendunia. selanjutnya pemerintah melakukan pendampingan pada level berikutnya dalam bentuk kemudahan pengiriman dan perijinan bea cukai. 








Saat pengiriman produk made in indonesia, kendala terbesar adalah di proses bea cukai, baik di indonesia maupun negara tujuan. pembuatan kantor bersama ( UKM Diaspora = UKMD ) yang berada di naungan kedutaan besar akan memudahkan pengiriman produk dari indonesia. segala kendala birokrasi akan mudah ditangani. mungkin dari segi nominal tidak akan mempengaruhi perekonomian indonesia, namun dalam jangka panjang disaat produk made in indonesia sudah banyak digunakan oleh negara lain. disitulah arti kekuatan ekonomi diaspora sebenarnya.



Ecofarming adalah metode untuk mengembangkan pemasaran produk terpadu, sebagai contoh memberikan label merk GUSEM gula semut organik dan disarankan dikonsumsi oleh diaspora dan jaringan pertemanan diaspora. UKMD menjadi toko yang melayani penjualan eceran maupun grosir. selama ini label produk dengan mencantumkan nama departemen pemerintahan memberi kesan sebagai produk seremoni saja. pemerintah harus lebih berani dengan membuat brand yang menjual dan dipatenkan. jika disetiap negara terjual GUSEM 500 kg per bulan, maka berapa ton ekspor GUSEM yang bisa direalisasikan. itu contoh simpel nya.






Besarnya diaspora memang menjadi potensi sumber inntelijen, namun hal ini sudah jamak dilakukan banyak negara. yang paling penting dari potensi diaspora adalah kekuatan memasarkan produk dalam negeri. bagaimana produk Tiongkok dapat menjamah ke seluruh lini kebutuhan manusia. mulai dari tusuk gigi hingga baut pesawat terbang. semua berawal dari mencukupi kebutuhan diaspora. mereka mengimpor mangkok dan sumpit dari negara asalnya dan akhirnya semakin banyak yang di impor hingga menjadikan Tiongkok raja ekspor dunia.



Wadah ecofarming diaspora bisa berbentuk B to B dengan pemerinntah sebagai penyedia jasa perijinan atau wadah ecofarming diaspora melibatkan pemerintah sebagai pemegang merk dan distributor produk dari UKM binaan ( UKMB ) sebagai produsen dan UKMD sebagai reseller di masing masing negara. dengan katalog produk dan sample display maka reseller akan lebih mudah memahami dan memasarkan produk dari UKMB. keseriusan pemerintah akan terlihat dari omset penjualan UKMD di masing masing negara.






Krisis ekonomi yang bisa saja menyeret krisis moneter akan tidak mudah terjadi jika ecofarming berkembang baik karena perilaku ekspor bukan berdasarkan B to B berkapitalisasi besar, namun karena B to B dengan basis kebutuhan rutin sehari hari secara real. Indonesia mampu untuk menjadikan ecofarming diaspora sebagai salah satu tulang punggung perekonomian nasional. seperti devisa yang dihasilkan oleh tenaga kerja indonesia di luar negeri yang terlihat jelas pengaruhnya dengan nominal 10 % dari total devisa masuk. 


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...