Dalam sistem pertahanan modern, fungsi helikopter tidak hanya sebagai alat pengangkut semata. kini peranan alat militer berbaling baling ini terbagi atas beberapa tugas, yaitu helikopter serbu, helikopter angkut, helikopter serang dan helikopter anti kapal selam. TNI AL khusus nya telah memiliki beberapa unit kapal LHD dengan kemampuan angkut 5 unit helikopter. belum lagi heli pad yang ada di kapal fregat kelas sigma. atas dasar tersebut, saat ini sedang dikebut pengadaan skuadron helikopter dengan beberapa spesifikasi tugasnya.
1. Skuadron helikopter anti kapal selam
batasan radius jangkauan sonar di kapal perang akan tertutup oleh patroli helikopter anti kapal selam, sehingga potensi ancaman dapat diprediksi lebih dahulu. hal inilah yang dilihat oleh para jenderal TNI untuk melengkapi kapal perang fregat nya dengan helikopter anti kapal selam. dahulu terdapat skuadron 100 yang menaungi satuan ini dan sekarang dibangkitkan kembali dengan pembelian helikopter anti kapal selam jenis AS565 MBe Panther yang di supai oleh Airbus helicopter dan DI. rencana pengadaan helikopter anti kapal selam hanya berjumlah 1 skuadron saja ( 24 unit helikopter ). sebagian telah diterima TNI dan sudah beroperasi.
2. Skuadron helikopter angkut
helikopter angkut terbagi atas skuadron angkut berat dan skuadron angkut personil. pilihan yang tepat jatuh kepada Chinook dan Mi-26 sehingga dalam satu skuadron terdapat kombinasi kekuatan dari kedua helikopter angkut. saat ini ditargetkan pengadaan satu skuadron helikopter angkut ( berisikan 24 unit helikopter ) dengan didalamnya terdiri 8 unit helikopter Mi-26 buatan Rusia untuk kebutuhan angkut super berat dan 16 unit helikopter Chinook buatan Boeing untuk angkutan sedang. suplai kebutuhan militer diwilayah sempit menjadi bagian dari helikopter angkut.
3. Skuadron helikopter serbu
banyak yang salah memahami mengenai helikopter jenis ini, dimana penggunaan helikopter ini adalah untuk angkut personel yang dipenetrasikan ke jantung musuh sehingga dilengkapi persenjataan ringan dan menengah untuk pertahanan diri. di lapangan formasi helikopter serbu dikawal oleh helikopter serang yang persenjataannya jauh lebih lengkap. TNI AU memilih Black Hawk buatan Sikorsky Aircraft yang dalam komparasi jauh lebih baik dari pesaing dan harga yang ditawarkan juga lebih murah. rencana 3 skuadron baru akan dipenuhi targetnya 2018. melengkapi skuadron helikopter serbu jenis Bell buatan dalam negeri.
4. Skuadron helikopter Serang
jika Apache buatan Boeing menjadi simbol dari helikopter garang dalam pertempuran. tentu tidak salah, apalagi kemampuannya sudah terbukti didalam beberapa pertempuran. namun harga yang ditawarkan sangat mahal. ada alternatif pengadaan helikopter serang yang sepadan dengan harga lebih murah separuhnya, yaitu helikopter serang Kazan Ka 52 alligator buatan Rusia. meskipun saat ini belum di ekspor, namun menilik pengadaan SU 35 yang menjadikan Indonesia pembeli pertama. sangat memungkinkan Ka 52 alligator menjadi pilihan terbaik mengisi 2 skuadron helikopter serang dari target 6 skuadron.harapan Indonesia dapat memperoleh transfer teknologi untuk merealisasi helikopter Gendiwa yang berkultur serang.
untuk produsen dalam negeri dipercaya untuk kebutuhan helikopter angkut ringan dan helikopter serbu dari varian helikopter Bell. sejak lama Dirgantara Indonesia memperoleh lisensi memproduksi helikopter. selain itu sedang diselesaikan purwarupa untuk helikopter serang yang diharapkan sebanding dengan kemampuan Apache dan Ka 52. namun kendala hingga saat ini adalah transfer teknologi yang membuat para teknisi harus meraba raba dan uji coba dalam waktu yang jauh lebih lama jika dibandingkan memperoleh transfer teknologi.
untuk produsen dalam negeri dipercaya untuk kebutuhan helikopter angkut ringan dan helikopter serbu dari varian helikopter Bell. sejak lama Dirgantara Indonesia memperoleh lisensi memproduksi helikopter. selain itu sedang diselesaikan purwarupa untuk helikopter serang yang diharapkan sebanding dengan kemampuan Apache dan Ka 52. namun kendala hingga saat ini adalah transfer teknologi yang membuat para teknisi harus meraba raba dan uji coba dalam waktu yang jauh lebih lama jika dibandingkan memperoleh transfer teknologi.
selain karena alasan negara kepulauan dengan kontur tanah berbukit, penguatan skuadron helikopter juga mempertimbangkan bahwa apabila militer kita terpaksa menyerang negara tetangga. setelah kekuatan udara musuh dapat dilumpuhkan. maka tahap selanjutnya penyisiran ke wilayah musuh hingga pedalaman. perang modern lebih kepada perang kota dengan back up helikopter dalam mengangkut personel dan juga bantuan serangan. dengan formasi armada laut berbasis LHD, maka sangat jelas kemana arah pengembangan kekuatan militer Indonesia.