Jumat, 03 Februari 2017

Travel Cost dan ukuran ketahanan pangan

Jika kita melihat kemakmuran negara dari besaran pendapatan per kapita warganya adalah hal yang sudah standar dilakukan. namun hal tersebut belum menyentuh nilai real dari kemampuan beli masyarakat disetiap lapisan ekonominya. terkadang negara yang cukup makmur, namun masyarakatnya kesulitan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya setiap hari dan pemerintah harus memberikan bantuan keuangan serupa BLT ( Bantuan Langsung Tunai ) kepada masyarakat tersebut. 






Daya beli kebutuhan dasar menjadi acuan penting untuk melihat ketahanan ekonomi real. namun hingga saat ini sangat sulit untuk menentukan parameter pasti sebuah masyarakat benar benar mampu membeli atau tidak. misalkan seorang ayah memiliki 2 orang anak usia sekolah yang bekerja sebagai buruh gajinya RP 70 ribu dan istri membantu cari nafkah sebagai buruh cuci baju keluarga dengan gaji Rp 20 ribu. jika digabungkan maka keluarga tersebut hanya memperoleh pendapatan Rp 90 ribu tiap harinya. jika dibagi anggota keluarga, berarti tiap orang dapat jatah Rp 22.500. Dari nilai tersebut jelas tidak akan cukup untuk memenuhi angka index pendapatan perkapita Indonesia sebesar Rp 135 ribu per orang per hari. 



Maka pengukuran tingkat kemakmuran sebuah negara bukan dilihat dari besarnya PDB per kapita nya. melainkan dari Travel Cost. pengertiannya seperti ini, seorang memiliki uang US$ 100 tinggal di negara lain dan membelanjakan uangnya untuk keperluan sehari hari seperti saat berada di rumahnya. kemudian bisa di lihat nilai sebenarnya dari uang 100 dolar tersebut di tiap tiap negara. semenjak krisis ekonomi parah menjadikan Venezuela menjadi negara paling mahal. sedangkan India menjadi negara yang murah kebutuhan bahan pokoknya. 








Jika melihat program pemerintah yang membuat tol laut, reformasi sistem logistik dan penerapan satu harga antara barat dan timur. merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan index kemampuan beli masyarakat menjadi lebih baik. jika meningkatkan pendapatan ( naik gaji ) hanya akan memicu kenaikan harga dan inflasi. tapi jika dipangkas jalur distribusinya, maka akan menurunkan harga kebutuhan pokok. yang membuat masyarakat bisa membeli lebih banyak bahan pokok dengan uang setara US$ 100. tentunya bukan hal mudah dan bisa dilakukan dalam waktu 1-2 tahun. 




Bagaimana harga cabe thailand lebih murah dari harga cabe jawa timur. padahal jarak angkut jelas lebih jauh. demikian juga dengan bawah merah cirebon brebes kalah dengan bawang merah dari china. itu yang menjadi mimpi dari tol laut dan reformasi logistik. 

- pembuatan duoble track kereta api. 
- penambahan dan peremajaan pelabuhan laut. 
- betonisasi untuk meningkatkan kelas beban jalan raya. 
- pembangunan jalan berbayar transjawa. 
- pembukaan jalur lingkar selatan jawa. 
- pembangunan jalan trans sumatera, kalimantan, papua, sulawesi. 








jika program ini dapat dilakukan dengan baik. maka langkah selanjutnya adalah revitalisasi sentra pertanian dan membentuk paguyuban dan kelompok tani dan dihubungkan dengan jasa logistik kereta api dan kapal laut yang terintegrasi dengan pasar induk di beberapa kota besar di indonesia. pembuatan kapal khusus hewan ternak dan gerbong kereta api khusus ternak. adalah jawaban atas ketahanan pangan Indonesia. ke depan bukan lagi PDB yang menjadi acuan kemakmuran sebuah negara, melainkan nilai tukar uang dengan banyaknya barang yang bisa dibeli. 




Ke depan tidak ada lagi truck dengan bobot muatan max 5 ton membawa bahan pokok hingga jarak lebih dari 500 km. armada darat beroda 6 kebawah hanya akan melayani muatan lokal dalam provinsi saja. pulau jawa akan menjadi proyek percontohan sistem logistik terintegrasi mulai dari sentra produksi hingga konsumen akhir. bahkan jika kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan terbuka lebar untuk ekspor hasil pertanian dan peternakan. semua itu karena sistem logistik yang bagus seperti Thailand dan Tiongkok. 








Hasil panen salak petani wonosobo akan diambil oleh kurir logistik kereta yang di distribusikan ke jabodetabek, surabaya, bandung dan kota besar lainnya secara real time tanpa ada penundaan. apalagi dengan keterlibatan pihak perbankan akan mempermudah lancarnya keuangan sentra produksi. saat kotak berisikan salak terkirim ke pemesan. nota akan ditukarkan ke bank yang buka cabang di pasar induk. kemudian bank mentransfer uang sejumlah nota ke pemilik salak. kemudian pihak bank akan menagih keuangan kepada pemesan salak yang juga nasabah binaan bank tersebut. 




Pulau jawa menjadi prioritas bukan hanya karena 40 % penduduk indonesia berada di pulau jawa. melainkan karena rumitnya sistem distribusi logistik di pulau jawa. setiap 10 km akan ditemukan pusat ekonomi rakyat dengan omset Rp 1 miliar per hari. jelas tidak memungkinkan kereta api yang membawa gerbong logistik untuk berhenti di setiap stasiun kecil karena akan menambah waktu perjalanan. sedangkan satu deret gerbong hanya mampu mencukupi separuh dari kebutuhan tiap kabupaten. sehingga dibutuhkan ratusan gerbong kereta logistik setiap malam. bisa dibayangkan betapa sibuknya jalur kereta api jika sistem logistik dapat berjalan. 







Jika sistem logistik terpadu bisa berjalan dengan baik. maka index ketahanan pangan Indonesia melonjak drastis dan sekaligus menaikkan pendapatan perkapita warganya. sehingga kemungkinan besar Indonesia masuk dalam 5 negara dengan PDB terbesar di dunia bersama USA, Tiongkok, Brazilia, India. karena tanpa harus bersusah payahpun dengan rangking saat ini 16 besar dan pertumbuhan ekonomi 5,1 %, akan naik menjadi 10 besar mengalahkan Rusia dan Uni Eropa yang terus saja menurun PDB nya. 





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...