Kebutuhan kapal induk begitu dirasakan oleh TNI angkatan laut pada saat melakukan patroli lintas negara dan indonesia di apit dua samudera besar yang sibuk. dimana pada saat kemungkinan gangguan dapat diminimalisir ribuan km jauhnya dari teritori wilayah indonesia. itu merupakan kemenangan yang brilian. hal tersebut terlihat pada saat ada perompakan kapal tanker MV Sinar kudus asal indonesia di somalia. logistik untuk mendukung pasukan gerak cepat harus di suplai dari daratan indonesia yang jaraknya ribuan km.
fungsi kapal induk memang menggantikan fungsi pangkalan di daratan. tidak hanya sebatas kapal yang digunakan untuk lepas landas pesawat jet tempur, sistem komando menjadi lebih singkat jika dihitung dari waktu yang terbuang. indonesia membutuhkan minimal 3 kapal induk kelas menengah dengan bobot 50.000 DWT yang panjangnya 300 m. kapasitas pesawat sebanyak 35 unit dapat terangkut beserta helikopter sebanyak 5 unit. PT PAL memiliki pengalaman dalam membangun kapal kargo yang memiliki bobot 42.000 DWT dan diulangi kesuksesannya dengan membangun kapal kargo bernama star 50 yang memiliki bobot 50.000 DWT yang merupakan kapal kargo terbaik dan paling irit bahan bakar.
Kompleksitas yang luar biasa di dalam kapal induk menjadikan hanya sedikit negara yang mampu membentuk armada kapal induk. Tiongkok membeli kapal induk bekas kemudian di redesign hingga terbentuk kapal induk pertama Tiongkok. hal ini karena kebijakan dalam negeri Tiongkok yang memperbolehkan duplikasi teknologi tanpa terikat konsesi hak patent. seperti pembuatan jet tempur J20 yang konon kemampuannya setara F22. Seperti strategi yang dilakukan Tiongkok, menduplikat dan merevisi menjadi lebih baik. Indonesia dapat berdikari dengan dukungan nasionalisme rakyat Indonesia yang selalu menghargai hasil karya anak bangsa. mendukung orang pintar dengan memberi keleluasaan berkarya seperti saat bapak BJ Habibie membangun pesawat. yang kita beli adalah ilmu, bukan hanya transfer tekonologi yang sudah usang.
Iran bisa membangun kapal induk meskipun tidak membeli bekasnya lebih dahulu bisa menjadi contoh. menyewa konstruktor asing yang pernah membangun kapal induk uni soviet. demikian juga indonesia dengan kombinasi kemampuan konsultan untuk merancang bangun kapal induk dan pelaksanaannya oleh PT PAL akan mempersingkat kita menguasai teknologi pembangunan kapal induk. sedangkan isi dan teknologi berasal dari teknologi yang ditanamkan di kapal LPD dengan upgrade teknologi yang dapat kita peroleh dengan membeli secara langsung ke suplier atau melalui pasar senjata anonim yang sering dilakukan oleh tiongkok dan iran untuk melakukan loncatan teknologi.
Jangan berimajinasi terlalu tinggi, mulailah dengan membuat kapal induk berbasis kapal muatan kargo dengan bobot 50.000 DWT ( dengan produk andalan kapal kargo double skin bulk carier STAR 50 ). panjang awal kapal kargo buatan PT PAL ini 190 m dapat di upgrade hingga 300 m untuk memenuhi kebutuhan landasan ideal agar tidak seperti kapal induk thailand ( 19.000 DWT panjang 180 m ) serupa dengan LHD milik Australia yang juga memiliki pajang 180 m, yang hanya bisa dihuni oleh pesawat harier dan helicopter saja. Dengan memiliki kapal induk standar maka TNI AL bisa membeli pesawat jet tempur generasi terbaru dengan platform mampu mendarat dan terbang dari kapal induk ( STOL dan STOVL ).
Kapal induk pertama indonesia digunakan semaksimal mungkin untuk belajar landing dan take off. serta pengalaman mengarungi samudera dalam waktu hingga berbulan bulan tanpa mendarat dan permasalahnnya. Armada laut Tiongkok membutuhkan waktu 2 tahun penyesuaian dan belum juga sempurna dalam penguasaan operasional kapal induk modern. jika militer kita sudah bisa menguasai armada kapal perang dengan kapal induk didalamnya. maka selanjutnya kita bisa membuat kapal induk berikutnya dengan mellihat kelemahan kapal induk sebelumnya. untuk membangun kapal dengan bobot 50.000 DWT diperlukan waktu 30-35 bulan lamanya. jika tahun 2018 dimulai pembangunan, maka pada pertengahan 2021 indonesia sudah memiliki armada kapal induk pertama produksi dalam negeri.
Meskipun hanya membentuk GREEN WATER NAVY, namun kebutuhan kapal induk sangat vital apalagi jika sedang menghadapi keadaan cepat dan tanggap seperti pada saat kapal tenggelam atau seperti pesawat penumpang malaysia airlines jatuh ke laut dan misi penyelamatan dari kejahatan perompak. jika dilihat dari keuntungan kapal induk untuk penetrasi ke wilayah musuh adalah sangat bagus. karena didukung minimal 30 jet tempur didalamnya yang dapat dibuat oleh PT DI hasil kerjasama pembangunan pesawat tempur generasi 4++ . bisa jadi langkah selanjutnya TNI AL membentuk armada BLUE WATER NAVY yang setara dengan armada perang Rusia dan Amerika.
Malu membuat, bangga membeli. itulah yang membuat indonesia selalu tertinggal dan minder. mengapa kita tidak melihat Iran dan Tiongkok. mereka tidak malu untuk gagal. tidak malu untuk belajar dari kesalahan. mereka bangga dengan hasil karya sendiri meskipun jika disejajarkan dengan rusia atau amerika. mereka hanyalah semut dalam kawanan gajah. tapi mereka bangga karena bisa memproduksi kapal induk nya sendiri. mulai lah dengan apa yang kita miliki dan belajarlah dari kelemahan kita. selanjutnya Indonesia pasti jaya.
Kompleksitas yang luar biasa di dalam kapal induk menjadikan hanya sedikit negara yang mampu membentuk armada kapal induk. Tiongkok membeli kapal induk bekas kemudian di redesign hingga terbentuk kapal induk pertama Tiongkok. hal ini karena kebijakan dalam negeri Tiongkok yang memperbolehkan duplikasi teknologi tanpa terikat konsesi hak patent. seperti pembuatan jet tempur J20 yang konon kemampuannya setara F22. Seperti strategi yang dilakukan Tiongkok, menduplikat dan merevisi menjadi lebih baik. Indonesia dapat berdikari dengan dukungan nasionalisme rakyat Indonesia yang selalu menghargai hasil karya anak bangsa. mendukung orang pintar dengan memberi keleluasaan berkarya seperti saat bapak BJ Habibie membangun pesawat. yang kita beli adalah ilmu, bukan hanya transfer tekonologi yang sudah usang.
Iran bisa membangun kapal induk meskipun tidak membeli bekasnya lebih dahulu bisa menjadi contoh. menyewa konstruktor asing yang pernah membangun kapal induk uni soviet. demikian juga indonesia dengan kombinasi kemampuan konsultan untuk merancang bangun kapal induk dan pelaksanaannya oleh PT PAL akan mempersingkat kita menguasai teknologi pembangunan kapal induk. sedangkan isi dan teknologi berasal dari teknologi yang ditanamkan di kapal LPD dengan upgrade teknologi yang dapat kita peroleh dengan membeli secara langsung ke suplier atau melalui pasar senjata anonim yang sering dilakukan oleh tiongkok dan iran untuk melakukan loncatan teknologi.
Jangan berimajinasi terlalu tinggi, mulailah dengan membuat kapal induk berbasis kapal muatan kargo dengan bobot 50.000 DWT ( dengan produk andalan kapal kargo double skin bulk carier STAR 50 ). panjang awal kapal kargo buatan PT PAL ini 190 m dapat di upgrade hingga 300 m untuk memenuhi kebutuhan landasan ideal agar tidak seperti kapal induk thailand ( 19.000 DWT panjang 180 m ) serupa dengan LHD milik Australia yang juga memiliki pajang 180 m, yang hanya bisa dihuni oleh pesawat harier dan helicopter saja. Dengan memiliki kapal induk standar maka TNI AL bisa membeli pesawat jet tempur generasi terbaru dengan platform mampu mendarat dan terbang dari kapal induk ( STOL dan STOVL ).
Kapal induk pertama indonesia digunakan semaksimal mungkin untuk belajar landing dan take off. serta pengalaman mengarungi samudera dalam waktu hingga berbulan bulan tanpa mendarat dan permasalahnnya. Armada laut Tiongkok membutuhkan waktu 2 tahun penyesuaian dan belum juga sempurna dalam penguasaan operasional kapal induk modern. jika militer kita sudah bisa menguasai armada kapal perang dengan kapal induk didalamnya. maka selanjutnya kita bisa membuat kapal induk berikutnya dengan mellihat kelemahan kapal induk sebelumnya. untuk membangun kapal dengan bobot 50.000 DWT diperlukan waktu 30-35 bulan lamanya. jika tahun 2018 dimulai pembangunan, maka pada pertengahan 2021 indonesia sudah memiliki armada kapal induk pertama produksi dalam negeri.
Meskipun hanya membentuk GREEN WATER NAVY, namun kebutuhan kapal induk sangat vital apalagi jika sedang menghadapi keadaan cepat dan tanggap seperti pada saat kapal tenggelam atau seperti pesawat penumpang malaysia airlines jatuh ke laut dan misi penyelamatan dari kejahatan perompak. jika dilihat dari keuntungan kapal induk untuk penetrasi ke wilayah musuh adalah sangat bagus. karena didukung minimal 30 jet tempur didalamnya yang dapat dibuat oleh PT DI hasil kerjasama pembangunan pesawat tempur generasi 4++ . bisa jadi langkah selanjutnya TNI AL membentuk armada BLUE WATER NAVY yang setara dengan armada perang Rusia dan Amerika.
Malu membuat, bangga membeli. itulah yang membuat indonesia selalu tertinggal dan minder. mengapa kita tidak melihat Iran dan Tiongkok. mereka tidak malu untuk gagal. tidak malu untuk belajar dari kesalahan. mereka bangga dengan hasil karya sendiri meskipun jika disejajarkan dengan rusia atau amerika. mereka hanyalah semut dalam kawanan gajah. tapi mereka bangga karena bisa memproduksi kapal induk nya sendiri. mulai lah dengan apa yang kita miliki dan belajarlah dari kelemahan kita. selanjutnya Indonesia pasti jaya.