Kamis, 19 Januari 2017

indahnya jet tempur F35 pilihan Singapura dan Australia

Jika indonesia masih berkutat dengan pilihan jet tempur pengganti F5 antara sukhoi, Gripen atau rafale. tetangga kita sudah jelas memilih jet tempur yang akan mengupgrade armada udaranya dengan F35 lightning II meskipun masih belum versi komplit seperti rencana semua. komputasi di kokpit F35 belum juga sinkron untuk program joint strike fighter. namun hanya dengan F35 standar saja, sudah mampu memberikan pembeda jelas karena kategori jet tempur generasi ke 5. 







Sesuai dengan namanya F35 lighting II adalah perubahan total dari semua paradigma sistem kerja pesawat tempur, boleh dibilang F35 ini diarahkan untuk melawan mainstream jet tempur yang sudah ada dengan pakem yang sama sejak akhir perang dunia pertama hingga saat ini. berikut ini konsep berbeda yang ditanamkan dalam F35 lightning II. 






1. Teknologi antiradar 

Penggunaan teknologi siluman untuk menghindari pancaran gelombang radar sudah digunakan sejak jet tempur generasi ke 4 diperkenalkan. namun dahulu lebih kepada bentuk permukaan yang didesain untuk membuang pantulan gelombang radar. saat ini jet tempur generasi ke 5 sudah " kembali normal " bentuknya namun permukaan pesawat mampu menyerap pancaran gelombang radar hingga 90 %. pada coating badan pesawat menggunakan bahan organik yang memiliki rongga rongga yang bisa menyerap dan membiaskan gelombang seperti sinar senter yang dipantulkan ribuan cermin.







2. Efisiensi roket dorong 

Jika dahulu penggunaan mesin ganda mencirikan pesawat tersebut adalah jet tempur long fighter dan pembawa bom. namun dengan semakin kompleknya pertempuran, semua jet tempur harus multifungsi. didalam F35 tidak hanya penggunaan mesin tunggal, namun juga teknologi pendorong yang memungkinkan take off dan landing posisi vertikal sehingga memudahkan aplikasi di kapal induk. dengan demikian kapasitas jet tempur yang dimuat akan bertambah banyak.







3. Teknologi jet propulsi

penggunaan kipas sedot ganda asimetris yang berasal dari penelitian roket pendorong milik NASA terbukti memperkecil ukuran roket namun mampu memberikan dorongan masuk ke ruang pembakar roket 5 kali lebih besar. teknologi ini juga membantu jet tempur tetap stabil meskipun udara tipis seperti di pegunungan tinggi maupun lapisan atmosfir atas. semakin tinggi kemampuan terbang akan mengurangi resiko deteksi radar musuh dan cegatan sistem pertahanan udara seperti iron dome.







4. Kokpit multitasking 

program joint strike fighter ditujukan agar jet tempur bisa membedakan kawan dan lawan, serta situasi lingkungan pertempuran beserta peringatan ancaman termasuk didalamnya aksi responsif jika pilot terlambat mengantisipasi ancaman. seperti program asisten digital di apple dan android. dengan bantuan komputasi, bisa dihitung waktu yang tepat untuk mengelak dari serangan rudal. juga sistem penguncian pesawat musuh yang dihubungkan dengan perhitungan waktu peluncuran rudal pintar yang disematkan di F35.






5. Helm pilot virtual vision Helmet 


untuk para gamer tentu sudah tidak asing dengan kacamata virtual yang digunakan untuk bermain game nitendo maupun xbox. teknologi serupa yang disematkan dalam helm pilot tentu nya lebih advance termasuk kemampuan melihat 360 derajat dan tracking visual untuk membantu menemukan pesawat musuh pada saat dog figth termasuk didalamnya penguncian pesawat musuh hanya dengan mengarahkan pandangan saja dan komputer di kokpit akan mengurus langkah selanjutnya.








6. Sistem enskripsi komunikasi 


mungkin agak aneh jika menganggap saluran UHF digunakan oleh pilot F35 untuk berkomunikasi dengan hmoe base. pancaran UHF selain mampu menjaga kejernihan suara, juga dapat mengirimkan tampilan gambar bergerak secara realtime namun jalur komunikasi dilengkapi sistem enskripsi tingkat tinggi dan didukung oleh puluhan satelit komunikasi yang telah diletakkan oleh militer amerika untuk memantau setiap jengkal planet bumi.setiap alat perang yang tergabung dalam joint strike fight secara konsisten mengirimkan posisi yang akan di marking oleh komputer untuk membedakan mana musuh mana kawan.






Tapi sayangnya keunggulan tersebut baru sebagian yang sudah bisa dimanfaatkan, karena sebagian lainnya harus terintegrasi dengan sistem joint strike fight. F35 lightning II yang sudah beroperasi saat ini tetap saja memiliki kelas diatas jet tempur yang ada di pasaran saat ini, hanya bisa sebanding dengan PAK FA 50 milik Rusia yang juga jet tempur generasi 5. namun dengan mempertimbangkan kebutuhan alat tempur udara di masa depan, sepertinya F35 lightning II akan sedikit lebih baik dari segi efisiensi terbang. kemampuan terbang vertikal ( VTOL ), lebih irit bahan bakar karena single engine. boleh dibilang F35 adalah jet tempur favorit nya angkatan laut.




Kelebihan lain dari pesawat tempur F35 lightning II adalah kemampuan autopilot yang terintegrasi hingga mampu membuat keputusan bertahan dan menyerang dalam pertempuran. sehingga kemampuan pilot tidak menjadi utama, boleh dibilang Singapura dan Australia menyadari pilot mereka tidak begitu terampil dalam pertempuran udara. akan sangat tertolong jika memiliki armada tempur dengan teknologi super canggih di angkatan bersenjata mereka.






Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...