Negara federasi indonesia bukanlah hal buruk, namun tidak bisa diterapkan mutlak di indonesia. negara kita hanya bisa mengadopsi sistem otonomi daerahnya saja. akan sangat sulit membayangkan negara indonesia menjadi negara federal murni atau bahkan negara kecil kecil yang berdiri sendiri. akan sangat sulit bertahan. meskipun papua terkenal memiliki sumber daya alam yang luar biasa. tapi jika bicara negara, hal tersebut tidak akan mencukupi sebagai modal mendirikan negara. lihat saja semenjak otonomi khusus diterapkan ke papua dan dibaginya pulau papua menjadi 2 provinsi. tidak juga ada peningkatan signifikan dalam segi SDM dan ekonomi.
Negara federasi indonesia merupakan konsep yang tidak sesuai karena selain berkaca dari stagnannya papua dan aceh yang sekarang sudah 95 % dikelola putra daerah, namun tetap saja jalan ditempat dan malahan beban anggaran yang bertambah tinggi karena kesalahan manajemen pemerintah daerah. apalagi jika menjadi negara federasi atau bahkan menjadi negara mandiri. akan terjadi krisis multidimensi yang sangat parah. berbeda sekali dengan pulau jawa jika menjadi negara federasi atau negara mandiri, namun para penduduk pulau jawa tidak pernah berpikir untuk hal yang aneh aneh karena mayoritas pemikiran mereka bagaimana bisa bertahan dan memenangkan kompetisi karena jumlah penduduk pulau jawa terpadat sedunia.
Negara federasi indonesia terkadang terpicu oleh ketimpangan ekonomi para pendatang yang mayoritas berasal dari jawa dan itu hal yang sangat wajar karena seperti dibahas sebelumnya setiap orang yang hidup di pulau jawa sudah harus siap bersaing di daerah terpadat didunia. sehingga jikapun orang jawa suruh hidup di amerikapun pasti akan dicemburui oleh penduduk lokal. jika anda saat ini memiliki anggota keluarga yang beranjak dewasa, sebaiknya dididik di pulau jawa dalam waktu lama agar terbiasa dengan persaingan yang keras.
Negara federasi indonesia hanya pepesan kosong para provokator yang menginginkan indonesia hancur berkeping keping. lihat saja timor leste yang kini semua sumber daya alam dikuasai asing secara mutlak dengan kontrak yang sama sekali tidak ada keuntungannya untuk masyarakat. lihat saja kalimantan yang lahannya habis dijadikan kebun kelapa sawit dan pertambangan batubara, sedangkan masyarakat asli hanya menjadi pekerja lepas dan jikapun punya uang hanya menjadi juragan rumah kontrakan. seperti cerita orang betawi dahulu. apabila punya lahan luas, disewa oleh pabrik pabrik dengan sistem bagi hasil. seharusnya mereka bisa jadi tuan rumah di kampungnya sendiri.
Negara federasi indonesia juga tidak menjadi solusi bagi yang menginginkan kedamaian dalam beragama. apakah jika hidup berdampingan dengan pemeluk agama yang sama akan memastikan tidak ada konflik sosial, karena faktor ekonomi juga menetukan keberlangsungan perekonomian. dari hitung hitungan makro maupun mikro, minoritas saat ini menjadi pemegang kekuatan ekonomi dan apabila dikotak kotakkan akan menjadi kerugian besar bagi mereka yang minoritas. apalagi jika ada keinginan minoritas menjadi penguasa, akan memperbesar potensi konflik. sejarah membuktikan rakyat kecillah penetu kelanggengan kekuasaan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah solusi terbaik. Jika berkaca kepada amerika, coba dilihat yang menganut kebebasan. berapa banyak benturan sosial yang ada karena perbedaan bahasa, warna kulit dan yang kini sering diberitakan adalah beda pendapat yang menjadi pemicu penembakan di fasilitas sosial dan kerusuhan berbasis sara. atau melihat negara eropa yang memilih bergabung bahkan menggabungkan mata uangnya dan itu menjadi bukti negara mandiri bukan solusi saat ini. gabungan dari beberapa negara otomatis semakin besar jumlah penduduk, semakin tinggi PDB, semakin cepat perputaran ekonomi, semakin makmur negara tersebut, semakin mudah akses kesehatan pendidikan komunikasi, semakin kecil angka kemiskinan.